Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (
GAPKI) menilai
industri sawit akan memiliki prospek yang cukup cerah tahun ini, meskipun permintaan dari pasar global belum sepenuhnya pulih.
GAPKI memperkirakan pasokan
CPO dari Indonesia naik sebesar 3,3 juta ton untuk keperluan
biofuel. Sementara itu, harga
CPO dan produk turunannya di pasar internasional juga bakal menembus 1.100 dollar AS per ton.
Hal itu berpotensi mendongkrak nilai
ekspor CPO hingga 24,2 miliar dollar AS. Kenaikan harga dipicu berkurangnya suplai global, salah satunya akibat kebijakan Indonesia dalam meningkatkan
konsumsi CPO untuk
biodiesel di dalam negeri. Mandatori biodiesel di sejumlah negara juga turut berpotensi mendongkrak kenaikan harga komoditas ini.
"Usaha peningkatan produksi kelapa sawit hingga saat ini terus dilakukan, baik secara intensifikasi maupun ekstensifikasi. Usaha intensifikasi dilakukan dengan berbagai penelitian genetik bahan tanaman dan kultur teknis, sedangkan usaha ekstensifikasi dilakukan dengan berbagai program perluasan areal penanaman baru," ujar Direktur Eksekutif GAPKI Fadhil Hasan.
Selama 17 tahun terakhir, produksi minyak kelapa sawit meningkat hampir enam kali lipat, dari 4,8 juta ton minyak sawit mentah (CPO) pada 1996 menjadi 26 juta ton pada 2013.
Dalam beberapa tahun ke depan pemerintah berencana untuk memperluas
perkebunan kelapa sawit dengan target produksi pada 2020 mencapai 52 juta ton per tahun. Salah satu pertimbangannya adalah naiknya permintaan di pasar internasional terhadap minyak nabati dari
kelapa sawit.
Untuk mengolah lahan kebun kelapa sawit per 1 ha nya dibutuhkan biaya minimal Rp. 56.000.000,- rincian nya dapat dilihat seperti dibawah ini.
Biaya-biaya yang harus dikeluarkan :
Biaya Pembelian Lahan per ha = Rp. 50.000.000,-
Pembersihan Lahan per ha sekitar = Rp. 5.000.000,-
Untuk jenis bibit kelapa sawit harus dipilih yang qualified, mengingat umur sawit yang sampai 25 tahun apabila penggunaan bibit tidak sesuai maka akan memberikan hasil yang kurang maksimal. Adapun untuk mendapatkan Kecambah Kelapa Sawit berkualitas sehingga dapat meningkatkan kualitas tandan buah segar (TBS) maka dapat diakses di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS).
Untuk kecambah kelapa sawit per butir nya = Rp. 7.000,-. Bibit kecambah yang dibutuhkan dalam 1 ha sebanyak 130 butir. Jumlah itu belum termasuk sulaman, untuk bibit cambah sulaman boleh ditambahkan 20% dari jumlah dibutuhkan. Karena apabila ada yang pertumbuhan nya kurang bagus butuh sulaman agar pertumbuhan kelapa sawit nya merata. Sebaiknya diberikan ZPT (zat pengatur tumbuh) dan mengikuti literatur cara penanaman yang dibuat oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS).
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Tahukah ANDA berapa modal yang dibutuhkan untuk mengolah 1 ha lahan sawit?"
Post a Comment
Kritik dan Saran yang membangun dari Anda sangat KAMI harapkan.
Silahkan isi KOMENTAR anda yang membangun untuk kemajuan dan koreksi di blog ini.No Sara, No Racism