Apa itu CSPO? CSPO adalah
Certified Sustainable Palm Oil, Minyak Sawit Berkelanjutan Bersertifikat. Satu dekade sejak
Rountable on Sustainable Palm Oil (
RSOP) berdiri, organisasi multi stakeholder dan skema sertifikasi internasional untuk
minyak sawit berkelanjutan ini mencatat sejumlah pencapaian penting yang berperan dalam memperkuat visinya ke depan, untuk menjadikan
minyak sawit berkelanjutan sebagai norma di pasar.
“Keanggotaan RSPO yang telah mencapai lebih dari 1.900 dan berasal dari 70 negara, mencerminkan semakin diakuinya peran penting RSPO sebagai wadah bagi para pelaku usaha di sepanjang rantai pasok minyak sawit, untuk mendiskusikan dan menghasilkan referensi sustainability dan memajukan industri minyak sawit,” ujar Direktur RSPO Indonesia, Desi Kusumadewi, di Jakarta.
Sementara itu, Penasihat RSPO Indonesia yang juga mantan Menteri Pertanian Prof Dr Bungaran Saragih mengingatkan, pemerintah harus memperhatikan masalah produksi berkelanjutan dan sertifikasi dengan lebih serius karena menyangkut jutaan petani kecil, produksi dalam negeri, dan pasar minyak sawit dunia. Jika semua negara importir mensyaratkan sertifikasi, maka pengaruhnya akan sangat besar terhadap petani kecil.
|
Indonesia selalu memimpin produksi CSPO dunia |
Desi mengungkapkan, sejak sertifikasi RSPO dimulai pada 2008, saat ini total kapasitas produksi tahunan Minyak Sawit Berkelanjutan Bersertifikat (Certified Sustainable Palm Oil, CSPO) telah mencapai 11,6 juta metrik ton atau mewakili 18% dari total produksi minyak sawit mentah (CPO) dunia. “Itu tersebar di 2,61 juta hektare area perkebunan kelapa sawit bersertifika di dunia. Indonesia terus memimpin produksi CSPO dengan peningakatan kontribusi menjadi 50% dari total kapasitas produksi CSPO dunia,” ucap Desi.
Dia memaparkan, kelompok petani swadaya di Indonesia yang memperoleh sertifikat RSPO bertambah pada 2014 dengan disertifikasinya Gapoktan Tanjung Sehati di Jambi dan Koperasi Tani Maju binaan Cargill di Sumatera Selatan, menyusul keberhasilan Asosiasi Amanah yang telah lebih dulu mendapatkan sertifikat RSPO pada 2013.
Dari sisi penyerahan CSPO di pasar, paparnya, semester I 2014 mencatat pertumubuhan perrmintaan terhadap CSPO yang lebih ceoat dibandingkan pasokannya. Penjualan CSPO fisik melalui mekanisme perdagangan Identity Preserved (IP), Segregated (SG), dan Mass Balance (MB) membukukan kenaikan 64,7% pada semester I-2014 dibandingkan semester I 2013, sebuah kebaikan yang belum pernah terjadi sebelumnya. “Diikuti dengan penjualan sertifikat GreenPalm yang tumbuh sebesar 37,9%. Pertumbuhan kenaikan penjualan CSPO ini lebih cepat dibandingkan pasokannya yang tumbuh sebesar 29% pada periode yang sama,” tuturnya. Sumber:SP
Belum ada tanggapan untuk "Indonesia selalu memimpin produksi CSPO dunia"
Post a Comment
Kritik dan Saran yang membangun dari Anda sangat KAMI harapkan.
Silahkan isi KOMENTAR anda yang membangun untuk kemajuan dan koreksi di blog ini.No Sara, No Racism