Perkebunan
kelapa sawit di Kalimantan Barat yaitu
PT Harapan Sawit Lestari (HSL) telah mendapatkan pengakuan internasional terhadap praktik-praktik
industri minyak kelapa sawit berkelanjutan. HSL meraih sertifikasi penghargaan untuk pasokan
kelapa sawit berkelanjutan untuk
bahan bakar bio berdasarkan
standardisasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC)
Uni Eropa.
Sertifikasi ini mencakup seluruh operasional HSL, termasuk perkebunan milik petani plasma yang dikelola oleh Cargill dengan skema Kredit Kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya (KKPA), pabrik, dan gudang.
ISCC adalah skema sertifikasi yang mempromosikan pertanian bertanggung jawab yang membedakan produk-produk berkelanjutan dari produk yang non- berkelanjutan, termasuk emisi gas rumah kaca. Skema ini disetujui oleh
Uni Eropa untuk menyertakan Arahan Energi Terbarukan Uni Eropa (
EU Renewable Energy Directive), yang berarti bahwa Cargill mampu menyediakan
minyak kelapa sawit yang dimaksudkan untuk aplikasi energi (
bio fuel) bagi pelanggan sesuai dengan Arahan Energi Terbarukan (RED).
Sertifikasi ISCC Uni Eropa mencakup seluruh rantai pasokan di semua lokasi HSL, yang menghasilkan sekitar 130.000 metrik ton kelapa sawit berkelanjutan per tahun," ujar John Hartmann, Chief Operating Officer, Cargill Tropical Palm.
Ong Kee Chau, Presiden Direktur
PT Harapan Sawit Lestari menambahkan, sertifikasi
ISCC Uni Eropa menempatkan perkebunannya di Kabupaten Ketapang itu dalam peta
biofuel. "Sebagai penggagas
kelapa sawit bersertifikat
ISCC Uni Eropa, kami sekarang mampu membantu memenuhi permintaan akan aplikasi energi berkelanjutan melalui penggunaan
biofuel," imbuhnya.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Industri minyak kelapa sawit berkelanjutan"
Post a Comment
Kritik dan Saran yang membangun dari Anda sangat KAMI harapkan.
Silahkan isi KOMENTAR anda yang membangun untuk kemajuan dan koreksi di blog ini.No Sara, No Racism