Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan menyatakan negara Eropa meskipun membenci kelapa sawit Indonesia tapi sebenarnya rindu.
"Ke depan radar dunia kelapa sawit model dikaitan dengan lagu benci rindu. Eropa benci sawit, tapi rindu dalam pengertian kelapa sawit tersimpan energi dan konsentrat tinggi," kata Rusman saat Rapat pertemuan koordinasi program revitalisasi perkebunan tahun 2014 di Bandung, Kamis (8/5/2014).
Rusman mengatakan Eropa yang membenci kelapa sawit secara diam diam menanam kelapa sawit pada areal mereka. Itu sengaja mereka tanam lantaran kelapa sawit punya potensi energi.
"Negara lain ikutan. Kita produsen besar. Tapi diem-diem Barat mengembangkan kelapa sawit besar," katanya.
Rusman menyebutkan Brazil ternyata sudah mengembangkan kelapa sawit seluas 1 juta hektar. Begitu pula Afrika. "Kalau kita gak punya orientasi sawit lagi kedepan akan diambil alih mereka," jelas Rusman.
Investasi kelapa sawit sangat diminati oleh masyarakat Indonesia karena tanaman ini selalu memberikan nilai lebih dibanding menanam tanaman jenis lainnya. Investasi kelapa sawit membutuhkan modal yang tidak sedikit, untuk membuka lahan areal perkebunan sawit dalam satu hektar dibutuhkan modal minimal 100 juta rupiah untuk memulainya. Mulai dari beli lahan, olah lahan untuk perkebunan sawit, pembelian bibit sawit sampai pengurusan perizinan. Perizinan disini adalah masalah tentang surat menyurat.
Tak jarang para penggila
investasi kelapa sawit kurang memperhatikan masalah legal lahan yakni tentang keberadaan surat-surat tanah dan hanya tergiur dengan harga yang ditawarkan oleh si penjual lahan tanpa mengecek kelengkapan surat-surat tanah untuk di kelola menjadi
perkebunan kelapa sawit.
Investasi kelapa sawit, banyak contoh yang telah terjadi di daerah Riau Pekan Baru. Para petani sawit yang ingin menanam sawit berujung dengan sengketa. Tak jarang para pembeli lahan merasa kecewa karena tumpang tindihnya surat kepemilikan tanah di daerah tersebut. Minim nya pengetahuan masyarakat tentang surat-surat tanah seharusnya sudah menjadi perhatian aparat daerah setempat untuk mengedukasi masyarakat agar bisa melihat dan melakukan bagaimana mengecek keberadaan surat-surat kelengkapan atas tanah dengan benar agar tidak timbul masalah di kemudian hari serta kejadiannya tidak berulang.
Mengingat harga kelapa sawit akhir-akhir ini harga nya yang semakin naik akibat tinggi nya nilai kurs dollar terhadap rupiah membuat investasi kelapa sawit sangat menggiurkan. Parat petani sawit yang dulunya bersusah payah untuk mengembangkan usaha ini akhirnya membuahkan hasil akibat tinggi nya harga tandan buah segar yang diproduksi oleh para petani sawit.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Kelapa Sawit Indonesia disukai Negara Eropa"
Post a Comment
Kritik dan Saran yang membangun dari Anda sangat KAMI harapkan.
Silahkan isi KOMENTAR anda yang membangun untuk kemajuan dan koreksi di blog ini.No Sara, No Racism