Industri kelapa sawit. Alasan
kelapa sawit belum masuk dalam produk ramah lingkungan oleh negara maju karena adanya penyerapan karbon yang cukup rendah. Padahal pernyataan seperti itu tidak benar dan hanya akal-akalan negara maju.
Mereka para pakar menyatakan bahwa kelapa sawit hanya bisa mereduksi karbon di tahun 2020 hanya 17 persen, dibawah 20 persen. Memang penelitian empiris sangat penting dan harus dilakukan bahwa sawit bisa mereduksi karbon hingga 30 persen, yang tidak masuk akal adalah pernyataan Amerika yang mengatakan produk ini tidak ramah lingkungan. Hingga saat ini belum ada kejelasan dengan nasib
produk kelapa sawit Indonesia.
Amerika mengirimkan tim dan mendapatkan serta membuat laporan yang berbeda. Namun hingga saat ini tidak dilanjuti karena keterbatasan anggaran, dan
Environmnetal Protection Agency (
EPA) tidak ada pemimpin. Kejadian ini hingga saat ini tidak penegasan. Di WTO masalah ini tidak peduli harus ada pendelegasian, jika dibiarkan petani sawit akan menderita kerugian. Industri kelapa sawit Indonesia menjadi pemimpin pasar global. Bersama dengan Malaysia, saat ini sedang bersitegang dengan negara-negara Eropa.
Industri sawit Indonesia telah menjadi produsen terbesar sejak 2006, bersama dengan Malaysia menjadi market leader sekitar 27%. Ini karena sawit memiliki tingkat profit lebih tinggi dari yang lain, sehingga sawit menjadi primadona..
Produksi Sawit untuk tahun ini diperkirakan mencapai 28 juta ton dengan konsumsi sebesar 9,2 juta ton maka sisa 19 juta ton akan diekspor ke berbagai negara terutama India, China dan Uni Eropa. Semoga industri kelapa sawit Indonesia makin jaya.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Industri Kelapa Sawit"
Post a Comment
Kritik dan Saran yang membangun dari Anda sangat KAMI harapkan.
Silahkan isi KOMENTAR anda yang membangun untuk kemajuan dan koreksi di blog ini.No Sara, No Racism