Perusahaan perkebunan sawit dan karet
PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP) akan menguasai lahan perkebunan hingga mencapai 200 ribu hektar, yang bakal direalisasikan paling lambat pada 2011 mendatang. Prospek harga komoditi karet dan sawit dunia yang cenderung terus meningkat, mendorong perseroan untuk terus meningkatkan kapasitas produksinnya baik melalui peningkatan produktivitas maupun perluasan lahan. "Untuk meningkatkan perluasan lahan ini kami akan terus melakukan serangkaian akuisisi beberapa perusahaan perkebunan sejenis," kata Direktur Utama UNSP, Ambono Janurianto di Jakarta, Kamis (1/5).
Ambono mengatakan sampai akhir 2007 luas lahan perkebunan yang dikuasai perseroan seluas 106,9 ribu hektar, yang terdiri dari 18,8 ribu hektar lahan perkebunan karet dan 88,04 ribu hektar lahan perkebunan sawit. Menurutnya perseroan telah melakukan beberapa akuisisi di antaranya terhadap
PT Air Muring (
perkebunan karet),
PT Guntung Idaman (
pabrik karet) dan
PT Agro Mitra Madani (
perkebunan sawit). "Kami yakin target pengembangan usaha dan ekspansi perseroan tercapai lebih cepat dari yang direncanakan, sehingga memberikan dampak positif bagi pertumbuhan kinerja dan nilai tambah bagi pemegang saham," katanya.
Laba naik 794 persen
Sementara itu kinerja UNSP pada kuartal pertama 2008 menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan dengan melonjaknya laba bersih perseroan hingga mencapai 794 persen dibandingkan periode sama sebelumnya. "Laba bersih perseroan menjadi Rp165 miliar pada kuartal pertama 2008 atau naik 794 persen dan merupakan 80 persen dari perolehan laba 2007," ujarnya.
Ambono mengatakan membaiknya harga jual minyak sawit berdampak signifikan terhadap perolehan penjualan maupun labanya. "Kami yakin prospek perseroan ke depan akan sangat cerah," katanya.
Menurutnya kecenderungan harga karet dan minyak sawit terus meningkat. Harga internasional untuk minyak sawit terus mengalami peningkatan sejak kuartal pertama 2005 dan saat ini mencapai harga 1.148 dollar AS per ton. Sedangkan harga karet juga turut naik sejak kuartal ketiga 2007 hingga saat ini mencapai 2.753 dollar AS per ton.
Dia menambahkan harga minyak sawit yang diterima perseroan pada kuartal pertama 2008 sebesar 1.148 dollar AS per ton atau naik 89 persen dibandingkan harga pada kuartal pertama 2007. Sedangkan harga karet yang diterima perseroan naik 23 persen menjadi 2.753 dollar AS per ton.
Belum ada tanggapan untuk "Bakrie Targetkan 200 Ribu Hektar Perkebunan"
Post a Comment
Kritik dan Saran yang membangun dari Anda sangat KAMI harapkan.
Silahkan isi KOMENTAR anda yang membangun untuk kemajuan dan koreksi di blog ini.No Sara, No Racism